Rabu, 02 November 2016

Data dan Klasifikasinya

Pengambilan data merupakan salah satu poin penting dalam pemodelan statistika karena sebagaimana kita tahu salah satu slogan yang paling sering digunakan dalam jurusan statistika adalah 'A stastician speaks with data'.

Ibaratnya, data adalah amunisi sedangkan statistika adalah kumpulan beragam jenis pistol. Sedang statistikawan adalah orang yang memilih pistol dengan amunisi yang sudah ada di tangan. Bukan sebaliknya, mencocokkan amunisi dengan pistol yang ada di tangan.


Dengan berbagai metode statistika sebuah data dapat diolah sehingga menghasilkan sebuah informasi dan dari informasi tersebut perencanaan dan kebijakan dibuat. Di sisi lain, data juga terkadang menjadi pisau bermata dua yang tidak segan melukai pemiliknya, jika dalam pengambilan, pengukuran atau pun pengamatan data tersebut terjadi kesalahan.

Kesalahan tersebut biasanya diakibatkan oleh si pengamat seperti kesalahan pencacatan data, kesalahan pengukuran dan berbagai kesalahan yang mengakibatkan ketidakakurasian data yang nantinya berakibat fatal pada kesimpulan yang diperoleh dari data.


Ada berbagai klasifikasi data berdasarkan jenisnya datanya, ketersediaan data (sumber) dan skala pengukuran.

Data diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan jenisnya:
1. Data kualitatif
    Bukan data numerik (angka), biasanya diperoleh melalui proses wawancara.
2. Data Kuantitatif
    Merupakan data numerik (angka), diperoleh dari pengukuran dan pengamatan.

Data diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan sumber ketersediaan data
1. Data primer
    Data yang diperoleh secara langsung dari suatu pengukuran atau pun pengamatan. Peneliti
    merupakan pengamat dan terlibat secara langsung dari proses pengambilan data.
2. Data sekunder
    Data yang diperoleh dari pihak lain, peneliti tidak bertindak sebagai pengukur atau pun pengamat
    langsung dari proses pengambilan data. Data disediakan oleh pihak lain.

Data diklasifikan menjadi empat jenis berdasarkan skala pengukuran
1. Data nominal
    Data dengan skala pengukuran nominal, dimana data hanya bisa dibedakan dan tidak terdapat
    tingkatan. Contohnya gender (laki-laki dan perempuan), warna (merah, kuning, hijau dsb).
2. Data ordinal
    Data dengan skala pengukuran ordinal dimana data dapat dibedakan dan mempunyai tingkatan.
    Contohnya kategori kelulusan (dengan pujian, memuaskan, dst), tingkat pendidikan (SD, SMP,
    SMA, Sarjana)
3. Data interval
    Data dengan skala pengukuran interval dimana data dapat dibedakan, mempunyai tingkatan
    namun tidak memiliki nol mutlak. Nol mutlak memiliki arti nilai tersebut tetap nol meskipun  
    berubah satuan. Contoh data interval adalah suhu, dimana 0 derajat Celcius = 273 derajat Kelvin
4. Data rasio
    Data dengan skala pengukuran rasio dimana data dapat dibedakan, mempunyai tingkatan dan nol
    mutlak. Contohnya berat badan, tinggi badan ( 0 kg = 0 gr, 0 cm = 0 mm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar